Hal terindah dalam hidup ini adalah disaat kita
bahagia. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu merasa bahagia,
apakah itu karena kenaikan gaji, promosi, atau berkat-berkat lain yang
bisa membuat seseorang itu tersenyum dan tertawa. Tapi banyak hal pula
yang bisa membuat seseorang itu sedih. Mungkin dikarenakan ditinggal
oleh orang terkasih, mengalami kecelakaan, diPHK dan banyak lagi
segudang masalah yang bisa membuat seseorang itu murung dan menangis.
Itulah hidup, yang harus dijalani oleh setiap umat manusia. Seberat
apapun permasalahan yang ia hadapi, tetap harus terus dijalani karena
hidup tidak berhenti hanya karena sebuah masalah.
Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu
karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu
karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah
permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak
akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan
beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya
sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman
hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah
yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan
pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah
mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal
terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang
lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena
ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang
merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?
Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat
manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau
kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu
banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat
memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah.
Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga.
Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama
masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa
lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak
yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai
kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini
tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit
pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan
istriku”
Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin
mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan
untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus
bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis.
Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan
hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik
matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah
orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini
bertungkus lumus siang dan malam?
Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup.
Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya.
Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya
dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak
adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi
adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus
dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah
milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA
lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA
berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang
kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang
karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup
menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang
terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama
keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya
yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik,
selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik
jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara
Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah
mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja
manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah
kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada
hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang
sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat
ini?
Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang
merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar
hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya.
Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi.
Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian
yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa
pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti
akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan
rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi
kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu
waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk
memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang
telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan.
Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu
tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra
lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung
melepaskan umpan dan kail.
Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan
kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk
perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita
harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha
dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang
kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak
akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam
hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa
kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita
tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita
pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu
anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap
hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap
sekelilingmu.
Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang
membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan
materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah
dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal
terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu
mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah
rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi
dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih
itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan
atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih.
Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan
hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari
Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Tuhan mengasihimu,
begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.Hanya Di Sini™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar